EDISI BERBAGI
Om Swastiastu
Om Awignamastu
Semeton Hindu yg terhormat, Apa yg terjadi di kehidupan terdahulu tidak bisa diperbaiki karena sudah lewat. Kita hanya akan menerima hasilnya dan yg paling penting adalah bagaimana kita menyikapinya. Terkait cara menyikapi ada tiga cara yg biasanya dilakukan oleh manusia.
1. WIKARMA
Ini berarti manusia melawan karmanya. Ini adalah cara terburuk berhubung dgn karma. Orang tidak terima dan melawan apa yg menjadi karmanya.
Contohnya jika dikehidupan ini karma seseorang adalah mendapat hinaan, ejekan, dsb. Maka orang tsb menyikapi dgn balik menghina, mengejek, dsb. Orang yang menyikapi dgn cara ini akan selalu hidup dalam kecemasan, kemarahan, ketidakpuasan, dsb. Tidak hanya itu, orang yg mengambil cara ini juga malah akan selalu menambah karma buruk sehingga hidupnya menjadi suram.
2. KARMA GYANI
Ini berarti seseorang dgn penuh rasa syukur menerima dan mengalir dalam karmanya. Ini adalah cara yg baik berhubung dgn karma. Orang seperti ini tidak melawan apapun yg terjadi dalam hidupnya apakah itu baik maupun buruk. Tidak marah, protes, saat mengalami hal-hal buruk, tidak juga sombong saat mengalami hal-hal baik. Orang ini yg berani mengatakan ”Saya sedang membayar karma”. Orang ini yg berani mengakui “ini karma saya, dan saya menerima, menyatu dgn karma saya”. Orang seperti ini hidup nya akan penuh dgn kedamaian oleh rasa syukur yg mendalam.
3. AKARMA
Ini berarti melampaui karma. Orang mampu melampaui karmanya dgn jalan dharma melakukan sadhana untuk mencapai jiwanmukti, atau moksartam jagadhita. Orang seperti ini mampu menyadari hakikat dualitas dimana tidak ada lagi dua sisi kehidupan. Dikatakan karma berhenti ketika orang mampu mencapai tingkat ini. Hal ini berarti moksa selagi hidup. Orang awam kebanyakan belum mampu berada di level ini.
Demikianlah cara menyikapi karma, semoga kita mampu lebih bijak dalam menyikapi karma dan tau apa yg harus dilakukan dalam hidup ini.
Rahayu
Om Santih Santih Santih Om
SatyaWedha 