SIAPAKAH GANESHA

Siapakah Ganesha?
Mari kita mengawali penjelasanya dari nama beliau! penulisan dan pengucapan yang benar adalah गणेश “gaṇeśa” atau “gaNesha”. Dalam bahasa Sansekerta ini berarti Dewa Ganesha, pemimpin kelompok atau pengikut, dan golongan para siddha atau golongan orang yang tercerahkan.
Di atas adalah penulisan dan pengucapan yang merujuk kepada nama Dewa Ganesha. Sedangkan apabila pengucapan sanskertanya berbeda pengertianya juga akan mengalami perubahan arti. Jika di ucapkan dengan kata “gāṇeśa (gANesha)” maka pengertian akan berubah menjadi pemujaan kepada Ganesha. Jadi yang membedakan pengucapanya adalah pada huruf “a” dan “ā”. huruf ” a” pertama di baca dengan suara pendek, sedangkan huruf kedua di baca dengan suara panjang.

Dari penjelasan di atas apakah Beliau hanya sebatas pemimpin kelompok? apakah Beliau sebatas mahluk tercerahkan? jawabanya tidak. Beliau adalah perwujudan Tuhan!. Kemudia apa alasanya? jawabanya ada di bawah ini:
Selanjutnya untuk mengenal beliau mari kita lihat simbolis dari tubuh Dewa Ganesha:

1. Kepala Ganesha melambangkan Tuhan yang memiliki pengetahuan yang luas;

2. Telinga yang lebar melambangkan Tuhan sebagai maha mendengar segala doa-doa dari pemuja;

3. Kedua mata Beliau yang sipit atau kecil melambangkan konsentrasi atau pemusatan pikiran. Ini juga berarti Tuhan sebagai pengendali dari Tri Guna (sifat satwam, rajas, dan tamas). Satwam berarti kesetabilan, rajas berarti sifat aktif, dan tamas berarti sifat lamban;

4. Memiliki satu gading gajah yang utuh dan satu gading gajah yang patah. Gadang gajah yang utuh melambangkan Tuhan sebagai satu kesatuan yaitu yang Maha Esa. Sedangkan gading gajah yang retak atau patah melambangkan Tuhan yang selalu dapat membuang segala sesuatu yang buruk dan dapat mempertahankan segala sesuatu yang baik;

5. Gading gajah melambangkan Tuhan dalam kemampuan adapaptasi dan efisiensi (adaptasi yang dimaksud disini adalah Tuhan memiliki kemampuan berada di segala tempat. Sedangkan efisiensi yang di maksud disini adalah kegunaan yang tepat atau sifat Tuhan yang selalu bertujuan untuk kebaikan atau positif );

6. Mulut yang kecil melambangkan pengontrolan organ bicara. Dalam pengontrolan organ bicara ini Tuhan menyatakan pengendalian dalam ucapan, sehingga beliau hanya menyebarkan ajaran cinta kasih ke semua penjuru dan ucapan beliau yang selalu menyenangkan, sekaligus mendamaikan;

7. Bagian-bagian dari empat tangan:

– Memegang Modaka (sejenis makanan dari India); melambangkan pemberkahan dari sadhana (Tuhan akan selalu memberikan setiap penyembah beliau sesuai dengan tindakan yang dilakukan).

– Tangan dengan sikap memberkati atau abhaya mudra; melambangkan Tuhan yang memberi restu akan segala yang dilakukan (sadhana) oleh pemujaNya dalam bertindak berdasarkan kebaikan.

– Memegang kampak; melambangkan Tuhan yang selalu dapat memotong segala keterikatan atau bisa berarti Tuhan sebagai pelindung dari bahaya.

– Memegang tali; melambangkan Tuhan yang dapat selalu membimbing umatnya untuk menuju ke tingkat spiritual yang lebih tinggi.
8. Perut yang besar melambangkan Tuhan yang selalu dapat mencerna dan mengetahui segala sesuatu yang baik dan tidak baik. Ini juga berarti Tuhan selalu menyimpan doa-doa yang di panjatkan untuk beliau sebelum mereka pantas untuk menerima berkah sesuai dengan karma mereka masing-masing;
9. Tugangan tikus melambangkan Tuhan sebagai pengendali sifat-sifat buruk yang berasal dari pikiran dan perbuatan.

Ganesha dilihat dari Veda.

|| Ganapathi prarthana ||
oṁ ga̱ṇānā̎m tvā ga̱ṇapa̍tiguṁ havāmahe ka̱viṁ ka̍vī̱nām̄u̍pa̱maśra̍vastamam | jye̱ṣṭha̱rāja̱ṁ brahma̍ṇāṁ brahmaṇaspata̱ ā na̍ḥ śrṛ̱ṇvannū̱tibhı̍ssīda̱ sāda̍nam ||1|| (Rg.veda;2.23.1)
praṇo’devī sara’svatī | vāje’bhir vājinīvatī | dhīnāma’vitrya’vatu || 2|| (Rg.veda;6.61.4)

gaṇeśāya’ namaḥ | sarasvatyai namaḥ | śrī gurubhyo namaḥ | hariḥ oṃ ||
Artinya:

Kami mengundang-Mu, Tuhan dan pemimpin dari kelompok, yang bijaksana dari orang bijak, engkau yang paling mengetahui dari orang yang mengetahui, engkau yang teragung dari yang agung, raja tertinggi dari kidung suci. Wahai Brahmanaspati (Tuhan tertinggi), dengarlah kami dan duduk dan datanglah di tempat pengorbanan ini, datang dengan seluruh perlindungan-Mu.

Wahai dewi saraswati, engkau sebagai sumber ilmu pengetahuan semoga memelihara kecerdasan kami.

Salam kepada ganesha, salam kepada sarasvati, salam kepada srii guru dan Tuhan yang satu.
Bagian pertama adalah Mantra dari Rg.Veda; 2.23.1 yang di gabung dengan Mantra Rg.veda; 6.61.4 sehingga Mantra ini disebut Ganapathi Prartahana. Pada bait ini menekankan dengan pemanggilan kepada pemimpin dari yajna atau pengorbanan. Ini juga sebagai alasan kenapa Ganesha mesti di puja atau di hormati pertama kali jika di pandang dari sudut Veda. Ganesha di kenal sebagai ganapathi atau pemimpin kelompok. Sedangkan di kalangan masyarakat juga di kenal sebagai kelompok ghana (mahluk astral). Namun, pengertian dari pemimpin kelompok astral tidaklah tepat beliau adalah pemimpin dari setiap kelompok dan disebut sebagai perwujudan Tuhan. Ini alasan kenapa Ganesha di puja di setiap rumah-rumah jika di pandang dari sudut Veda. Ini juga sebagai alasan kenapa saya menuliskan bagian dari tubuh ganesha sebagai simbol ke-Tuhanan.

Pada Mantra Rg.Veda bagian pertama adalah pujian untuk Brahmaṇaspati, sedangkan yang pujian kedua untuk Sarasvatī sebagai dewi pengetahuan.
Untuk memperjelas dan memperkuat lagi pernyataan saya di atas mengenai bahwa Ganesha sebagai perwujudan Tuhan dan merupakan konsep ke-Tuhanan dapat dilihat melaui bait Atharva Veda. Bagian ini disebut dengan Ganapathi Atharva Sirsham:
oṁ nama̍ste ga̲ṇapa̍taye | tvame̲va pra̲tyakṣa̲ṁ tattva̍masi | tvame̲va ke̲vala̲ṁ kartā̍’si | tvame̲va ke̲vala̲ṁ dhartā̍’si | tvame̲va ke̲vala̲ṁ hartā̍’si | tvameva sarvaṁ khalvida̍ṁ brahmā̲si | tvaṁ sākṣādātmā̍’si ni̲tyam || 1 ||
sarvaṁ jagadidam tva̍tto jā̲yate | sarvaṁ jagad-idaṁ tva̍ttas ti̲ṣṭhati | sarvaṁ jagadidaṁ tvayi laya̍meṣya̲ti | sarvaṁ jagadidaṁ tvayi̍ pratye̲ti | tvaṁ bhūmirāpo̍nalo̍ni̍lo na̲bhaḥ | tvaṁ catvāri vā̎kpadā̲ni || 5 ||
tvam gu̲ṇa-tra̍yātī̲taḥ | tvaṁ avasthā tra̍yātī̲taḥ | tvaṁ de̲hatra̍yātī̲taḥ | tvaṁ kā̲latra̍yātī̲taḥ | tvaṁ mūlādhārasthito̍’si ni̲tyam | tvaṁ śaktitra̍yātma ̱kaḥ | tvāṁ yogino dhyāya̍nti ni̲tyam | tvaṁ brahmā tvaṁ viṣṇustvaṁ rudrastvam indrastvam agnistvam vāyustvaṁ sūryastvaṁ candramāstvaṁ brahma̲ bhūr-bhuva̲ḥ svarom || 6 ||
Artinya:
Salam kepada pemimpin kelompok, engkau sebenarnya adalah yang satu, engakau adalah sang pencipta, engkau adalah yang mengambil semua beban, engkau adalah penghancur, engkau adalah Tuhan yang Maha Esa, engkau adalah jiwa yang abadi.

Semua alam semesta berasal dari engkau,

Semua alam semesta ada karena engkau.

Semua alam semesta ahirnya menyatu di dalam diri engkau.

Semua alam semesta tidak lain adalah engkau.

Engkau adalah bumi, air, api, udara dan langit,

Engakau adalah empat jenis ucapan dan semua kata-kata,

Engkau berada di luar Sattvam, Rajas dan Tamas,

Egkau berada di luar tiga jenis keadaan; bangun,

tidur dan mimpi,

Engkau berada di luar bagian tubuh kasar, halus dan kasual,

Engkau berada di luar tiga divisi waktu-masa lalu, masa sekarang dan masa depan,

Engkau selalu dan setiap hari tinggal di Muladhara Chakra,

Engkau adalah tiga bagian energi penciptaan, pemeliharaan dan kehancuran,

Engkau pusat meditasi oleh orang bijak,

Engkau adalah Brahma, Wisnu, Shiva. Indra, Agni, Vayu, Surya, Candra,dan engkau termasuk semuanya dan meresapi semuanya.

Bait Atharva Sirsham di atas sudah jelas-jelas menyatakan bahwa Ganesha merupakan perwujudan Tuhan. Jika Purana menyatakan dalam bertuk cerita itu hanya sebagai pengetahuan agar mempermudah untuk memahami Beliau. Tapi jika dilihat dari sudut pandang yang lebih luas Beliau adalah perwujudan Tuhan itu sendiri.
Demikian dapat saya utarakan secara singkat, SIAPA GANESHA….bahwa Ganesha adalah Perwujudan Tuhan Itu sendiri. Dan jika ada yang bertanya Kok Tuhan Wajahnya setengah Manusia setengah Hewan; jawabannya sederhana: Tuhan Bersifat Maha Segala-Galanya, Beliau Punya Hak Bebas untuk berwujud seperti Apa….termasuk dalam Perwujudan Ganesha, Garuda, Hanoman, dan sebagainya. Itulah Kuasa Tuhan yang diyakini oleh agama Hindu yang disuratkan dalam kitab Wahyu: Veda Sruti. Dan mereka yang belum faham tentang ajaran Hindu, tapi sudah berbusa membicarakannya, sebaiknya belajar lagi dan bertapa lagi. Agar suatu saat tidak bicara ngawur. Manggalamastu.
Silahkan di share agar umat kita semakin cerdas dan tak mudah diolok-olok oleh oknum yang sok tau agama Hindu tercinta……!!!

Om Santih Santih Santih Om

❤

search previous next tag category expand menu location phone mail time cart zoom edit close