MAKNA UPACARA NGELEMEKIN
Om Swastyastu
Tiga hari setelah piodalan biasanya dilakukan upacara Ngelemekin. Maksud dari Ngelemekin yaitu:
- Ucapan angayubagia karena upacara telah usai, terutama kepada Aspek Tuhan ; Bhatari Tapini dan Wiswakarma karena telah menuntun dan melindungi serta memudahkan segala urusan upacara.
- Ngelemekin artinya memupuk hal~hal yang baik sehingga membawa manfaat untuk hari~hari berikutnya. Misalnya memupuk rasa kebersamaan, persatuan, welas asih. Jangan sampai usai piodalan malah banyak timbul masalah, friksi, umat ada konflik antar pengurus retak, pemangku saling cureng, dll.
- Ngelemekin sebagai tanda berakhirnya tugas kepanitiaan secara niskala.
- Ngelemekin menghaturkan suksma kepada alat~alat atau uparengga yang sudah digunakan dalam upacara.
Inti bantennya adalah “yang lebeng akedusan”, misalnya mekukus, melablab.
Dalam teks lontar Tapini Tatwa dijelaskan demikian:
- Bhatara Wisnu/Dewi Sri. Untuk mendapat anugerah dan panyupatan, sarana bebalinya matang dengan cara direbus.
- Kepada Bhatara Iswara matang dengan cara di kuskus.
- Kepada Bhatara Brahma matang dengan dipanggang.
- Kepada Bhatara Mahadewa matang dengan di goreng.
- Kepada Bhatara Siwa matang dengan cara proses alam.
Jadi inti persembahan saat ngelemekin adalah untuk:
- Bhatara Wisnu/Sri karena telah diberi kemudahan dalam hal logistik dan sarwa siddha saat pujawali.
- Untuk Bhatara Iswara karena telah memberikan sumber pengetahuan/ sarwa siddhi dan Pensucian/sarwa suddha pada pujawali tersebut.
Tapini merupakan manifestasi dari Dewi Uma, yang menjadi Dewanya para Serati
Wiswakarma merupakan aspek Siwaistik yang menjadi Arsitek alam semesta.
Om Santih Santih Santih Om