Makna Dan Fungsi Pelangkiran Serta Macam Macam Pelangkiran

Sunday, November 8, 2015

Om Swastiastu

Semoga pikiran baik datang dari segala penjuru,

Makna Dan Fungsi Pelangkiran Serta Macam Macam Pelangkiran
Pelangkiran

Fungsi pelangkiran dan macam macam pelangkiran:

Pelangkiran / Plangkiran adalah niyasa yang bersifat umum dan tergantung dari letaknya serta tujuan pemuja untuk menstanakan Bhatara / Dewa siapa yang ingin dipuja. Beberapa keberadaan pelangkiran tersebut dijelaskan sebagai berikut :

  • Di Warung / Toko / Tempat Usaha, stana untuk Bhatara Sri Sedana sebagai pemberi kemakmuran kepada setiap umat manusia.
  • Di kamar tidur, stana untuk Kandapat;
  • Di dapur, stana untuk Bhatara Brahma;
  • Sumur/jeding/kran air, untuk Bhatara Wisnu;
  • Di pasar tempat berjualan, untuk Bhatari Dewi Ayu Mas Melanting;
  • Di kantor, untuk Bhagawan Panyarikan atau Dewi Saraswati, dst.
  • Juga dijelaskan fungsi pelangkiran untuk anak yang baru lahir sampai diupacarai 3 bulan, maka dibuatkan pelangkiran dari ulatan lidi/ ibus yang dinamakan berbentuk bulat, digantungkan di atas tempat tidur bayi. Itu adalah stana Sanghyang Kumara, manifestasi sebagai perwujadan Bhatara Siwa yang ditugasi ngemban para bayi. Setelah upacara 3 bulanan sampai terus dewasa – tua, pelangkiran diganti dengan bentuk yang dipakukan ke tembok. Ini pelinggih Kanda-Pat (bukan Hyang Kumara lagi).
  • Pelangkiran juga untuk ‘pengayatan’
  • Sanggah Pamerajan, yang jauh dari rantau.
  • Bhatara Dewa Ayu Melanting, bagi para pedagang.
  • Taksu, bagi para pregina.
  • Bhagawan Panyarikan, untuk di ruangan rapat/ pertemuan dll.

MAKNA DAN FUNGSI PLANGKIRAN DI KAMAR TIDUR

Dalam lontar Aji Maya Sandhi disebutkan ketika manusia sedang tidur maka Kanda Pat itu keluar dari tubuh manusia dan bergentayangan, ada yang duduk di dada, di perut, di tangan dsb. sehingga mengganggu tidur manusia; oleh karena itu perlu dibuatkan pelangkiran untuk stananya agar mereka dapat melaksanakan tugas sebagai penunggu urip.

Jika itu dilaksanakan maka manusia akan tidur dengan tenang dan nyenyak karena sudah ada yang menjaga dari segala bentuk gangguan roh jahat.

pelangkiran dari kayu di atas tempat tidur, sebagai stana Kandapat, sedangkan Kandapat diwujudkan dalam bentuk daksina lingga, yakni sebuah daksina yang dibungkus dengan kain putih/kuning. Kemudian dihaturi banten tegteg-daksina-peras-ajuman (pejati) dan setiap bulan purnama dibaharui/diganti, daksina lingganya tidak perlu diganti (biarkan selamanya di situ)

Setiap hari dihaturi banten saiban/jotan

Setiap mau meninggalkan rumah pamit ke Kandapat dan pulangnya membawa oleh-oleh makanan/kuwe, dll. sekedarnya saja, tanda ingat.

Kalau gajian/mendapat hasil uang, dihaturkan dahnulu di situ, biarkan semalam, keesokan harinya baru ‘dilungsur’ .
wa
Setiap mau tidur sembahyang, seraya memohon ke Kandapat menjaga kita selama tidur.

Doa Sebelum Tidur :

Om Asato Ma Sat Gamaya, Tamaso Ma Jyotir Gamaya Mrityor Mamritan Gamaya

Artinya :

Oh Sanghyang Widhi Wasa, Tuntunlah Kami Dari Jalan Sesat Ke Jalan Yang Benar, Dari Jalan Gelap Ke Jalan Yang Terang Hindarkan Kami Dari Kematian Menuju Kehidupan Sejati.

search previous next tag category expand menu location phone mail time cart zoom edit close