12 Hukum Alam / Spiritual

Kenali cara kerja Alam Semesta dengan segala ‘hukum’ yang ada untuk menselaraskan hidup dengan alam. Sangat menarik untuk lebih dalam lagi mempelajari bagaimana konsep alam semesta kita bekerja, sehingga dapat kita terapkan dalam keseharian dan tanpa kita sadari membantu kita untuk menciptakan realita kehidupan yang kita inginkan. Manifestasikan keiginanmu!

Alam Semesta kita anggap sebagai sebuah sistem yang dibuat oleh Tuhan untuk setiap kehidupan yang ada di dalamnya, termasuk manusia. Dan 12 hukum alam semesta merupakan hukum dasar yang melandasi mahluk hidup dalam bertoleransi selaras dengan alam dengan energi dan vibrasinya.

Seperti yang kita tahu bahwa kita ini merupakan mahluk spiritual/ roh yang turun ke dunia untuk menikmati pengalaman sebagai manusia, namun saat turun ke Bumi kita dibuat ‘lupa’ saat melewati terowongan pemisah antara Dunia Roh dengan Alam Semesta.

Dari kebangkitan spiritual dan pengalaman menaikan vibrasi yang saya alami, yang tujuannya adalah menggembangkan diri untuk menjadi mahluk hidup yang lebih memiliki nilai dan lebih menjadi diri sendiri, memahami diri sendiri, dan tentunya dengan mendapatkan makna dari kehidupan ini bisa menjadi inspirasi dan manfaat bagi sekitar dan pemahaman mengenai 12 Hukum Alam Semesta ini.

12 Hukum Alam Semesta :

  1. Hukum Kesatuan Ilahi
  2. Hukum Getaran
  3. Hukum Tindakan
  4. Hukum Penyesuaian/persamaan
  5. Hukum Karma
  6. Hukum Kompensasi/pergantian
  7. Hukum Tarik menarik
  8. Hukum Perubahan Energi
  9. Hukum Relativitas
  10. Hukum Polaritas/Persamaan
  11. Hukum Irama
  12. Hukum Gender

Tuhan dan Alam semesta merupakan satu kesatuan yang luar biasa, namun tetap membutuhkan kelengkapan untuk menjadi sempurna, maka diciptakan mahluk hidup yang saling sambung terkoneksi dalam sebuah habitat. Manusia adalah mahluk hidup yang memiliki pemikiran, jiwa dan roh yang menyatu selaras, dan dengan kesatuan perpaduan tersebut membuat manusia ingin hidup yang lebih baik dan lebih baik lagi, sehingga bisa bermanfaat membantu mahluk hidup lain sekitarnya.

Kita andaikan seperti dalam sebuah film Armagedon, Tuhan tidak mencegah saat sebuah meteor besar yang dikarenakan oleh pergerakan energi alam, membuat Meteor itu bergerak dengan kecepatan tinggi ke arah bumi dan mungkin bisa menghancurkan bumi, tetapi dengan “kepandaian” manusia yang bisa menciptakan sebuah alat senapan yang dapat menembak atau menghancurkan meteor menjadi butiran butiran yang lebih kecil sehingga tidak merusak bumi saat meteor jatuh ke arah bumi. Tuhan dan Alam semesta beserta hukum hukum yang ada di dalamnya adalah Kuasa Tuhan untuk mengatur segala sesuatu yang ada di dalamnya, untuk menciptakan tempat yang lebih baik lagi untuk seluruh mahluk hidup.

Dengan mengerti mengenai 12 hukum alam semesta ini yang berkaitan dengan energi yang ada di alam semesta ini, dan menyadari bahwa energi yang ada dalam diri kita terhubung dengan energi yang ada di alam semesta dan merupakan sebuah rangkaian system energi yang saling mempengaruhi. artinya setiap energi dalam bentuk perbuatan yang dilakukan oleh manusia akan berdampak pada alam semesta juga. Tuhan adalah seorang Ilmuwan Fisika yang luar biasa.

1. Hukum Kesatuan Ilahi

Hukum Keesaan Ilahi Yang pertama dari 12 Hukum universal dan penting bagi kita sebagai umat manusia untuk mulai menyadari dan memahami hukum ini. Membantu kita untuk memahami bahwa kita hidup di dunia di mana segala sesuatu terhubung dengan segala sesuatu yang lain. Segala sesuatu yang kita lakukan, katakan, pikirkan, dan yakini mempengaruhi orang lain, dan memiliki efek yang sama dan terhubung dengan alam semesta di sekitar kita, satu dan lainnya terhubung dengan lainnya.

Kita menuai apa yang kita tabur, karena semua mahluk hidup dalam alam semesta dan Tuhan adalah satu. Kita selalu terhubung dengan kekuatan Tuhan karena energi Tuhan ada di mana-mana sekaligus menembus semua makhluk hidup atau materi, serta pengetahuan tentang Tuhan tidak terbatas dan selalu tersedia bagi kita. Setiap jiwa adalah bagian dari energi Tuhan. Segala sesuatu yang ada terlihat maupun yang tidak terlihat saling terhubung satu sama lain, tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain dan bersatu menjadi kesatuan ilahi.

Meningkatkan level kesadaran akan hukum kesatuan Ilahi ini akan dapat meningkatkan kesadaran kita akan Tuhan dan kesadaran bahwa kita terhubung dengan segalanya. Ketika kita melakukannya, kita akan menyadari bahwa apa yang kita pikirkan satu sama lain hanya untuk kebaikan. Ketika kita memikirkan hal baik pada orang lain, mereka mereka juga akan memikirkan hal baik tentang diri kita. Oleh karena itu sangat penting menyadari bahwa pikiran, perasaan dan tindakan itu untuk kebaikan.

Ketika kita mendapatkan pemahaman yang lebih lengkap tentang hukum kesatuan ilahi ini, kita akan melihat bagaimana semuanya terkait dan saling tumpang tindih. Semuanya terdiri dari dan merupakan energi.

2. Hukum Getaran

Hukum Getaran ini lebih menekankan bahwa segala sesuatu di alam semesta yang bergerak, bergetar, dan berpindah berbentuk dalam pola yang melingkar. Prinsip getaran yang sama dalam dunia fisika yang kita pelajari saat masa sekolah, dan ini pun berlaku untuk pikiran, perasaan, keinginan, dan kehendak kita di dunia ini.

Semua materi, pikiran, dan perasaan memiliki frekuensi getarannya sendiri. Pikiran, perasaan, dan tindakan yang kita pilih juga memiliki tingkat getaran tertentu. Getaran ini akan mengatur resonansi dengan apa pun yang memiliki frekuensi identik. Dengan kata lain, pikiran kita tidak terpisahkan dan terhubung ke seluruh alam semesta. “Suka menarik suka”. Ketika Anda memilih pikiran yang baik, maka pikiran baik akan menarik pemikiran yang baik pula, dan lebih banyak pikiran yang sama dari alam akan mengikuti dan Anda juga akan berada dalam harmoni getaran dengan orang lain dengan pikiran yang sama

Getaran pikiran kita juga mempengaruhi segala sesuatu di sekitar kita – lingkungan kita, orang-orang dan hewan di sekitar kita, benda mati, bahkan ruang yang tampaknya ‘kosong’ dan mereka, pada gilirannya, memengaruhi kita. Perasaan kita saat ini menentukan getaran kita. Sebuah metode menyatakan bahwa perasaan adalah kata-kata non verbal untuk mendefinisikan getaran. Jadi, perasaan kita saat ini adalah getaran kita di mana kita mengatur hal-hal seperti alam, untuk di renungkan bersama bahwa Perasaan positif sama dengan keadaan positif dan perasaan negatif sama dengan keadaan negatif.

3. Hukum Tindakan

Hukum Aksi merupakan sebuah hukum yang menyatakan sebuah hal harus diterapkan agar kita dapat mewujudkan hal-hal realita di bumi ini. Karena itu, kita harus melakukan tindakan yang mendukung pikiran, impian, emosi, dan kata-kata kita. Hukum tindakan menyatakan bahwa kita harus melakukan hal-hal dan melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencapai apa yang ingin kita ciptakan atau kita lakukan.

Kecuali jika kita mengambil tindakan yang selaras dengan pikiran dan impian dan melanjutkan secara teratur menuju apa yang ingin kita capai, sama sekali tidak akan ada hasil yang dapat diperkirakan. Di sinilah dengan hukum tindakan yang sebagian besar orang goyah ketika mengejar kesuksesan. Bisa jadi ketakutan atau kemalasan mereka yang menghalangi.

Kita juga dapat menghubungkan hukum ini dengan hukum sebab dan akibat. Penyebabnya adalah tindakan kita karena saat kita mengambil tindakan akan ada efek yang sesuai dengan tindakan yang kita ambil. Hanya dengan mengambil tindakan yang sesuai dengan keinginan kehendak kita, maka alam semesta akan tahu apa yang harus dibawa ke dalam hidup kita. Sebagai contoh, jika kita berniat untuk belajar, maka ambillah langkah-langkah tindakan untuk belajar – membaca buku, explor hal baru yang menambah pengetahuan, dll, dengan demikian alam semesta akan tahu apa yang kita perjuangkan (yaitu belajar) dan alam semesta akan mengikuti arah pergerakan sesuai tindakan kita.

Contoh lain saat kita ingin sebuah perubahan dalam hidup kita, jika kita hanya berpikir akan berubah maka tidak ada banyak hasil yang kita dapatkan, tapi ketika kita mengambil tindakan melakukan perubahan baik hal terkecil dalam kehidupan sehari hari kita, misal dengan menulis To-Do list di pagi hari, maka kita menggerakkan efek yang sesuai yang mengubah masa depan kita secara langsung dengan melakukan aksi merubah rutinitas kita. Dan jika kita tetap konsisten menindaklanjuti hari demi hari perubahan kecil itu sehingga menjadi kebiasaan hidup maka hasilnya akan eksponensial. Tetapi jika kita gagal untuk mengambil tindakan pertama itu, maka tidak akan banyak hasil di masa depan Anda.

4. Hukum Korespondensi/Persamaan

Hukum ini menyatakan bahwa prinsip-prinsip hukum fisika yang menjelaskan energi, cahaya, getaran, dan gerak – memiliki prinsip-prinsip yang sesuai di alam eterik atau alam semesta. (Seperti apa di atas, begitu juga di bawah)”.

Kehidupan lahiriah kita adalah cerminan dari kehidupan batin kita. Ada korespondensi langsung antara cara berpikir dan perasaaan di dalam batin kita, dan cara kita bertindak dan apa yang terjadi dalam realita kita, hubungan dengan orang lain, kesehatan, kekayaan, dan posisi kita adalah cerminan dari dunia batin kita.

5. Hukum Karma/Sebab dan Akibat

Hukum Sebab dan Akibat Hukum Universal ini menyatakan bahwa tidak ada yang terjadi secara kebetulan baik didalam maupun di luar Hukum Universal ini. Setiap tindakan memiliki reaksi atau konsekuensi dan kita “menuai apa yang telah kita tabur.”

Setiap pikiran, perkataan, dan perbuatan manusia adalah penyebab yang memicu gelombang energi di seluruh alam semesta yang pada gilirannya menciptakan efek apakah diinginkan atau mungkin yang tidak diinginkan. Inilah sebabnya mengapa pikiran, kata-kata, emosi, dan perbuatan yang baik sangat penting untuk menciptakan efek yang baik pula.

Dengan setiap pemikiran tentang niatan, tindakan, dan emosi yang ditransmisikan dari diri kita, maka kita menggerakkan energi menjadi rangkaian efek yang tak terlihat yang bergetar dari bidang mental, keluar dari seluruh struktur sel tubuh berupa energi dan kemudian kembali ke lingkungan dan akhirnya ke Alam semesta, energi getaran akan kembali lagi ke sumber asli seperti ayunan pendulum, jadi semua akan kembali pada diri kita sendiri..

Hukum sebab akibat menyatakan bahwa setiap sebab memiliki akibat, dan setiap akibat menjadi sebab sesuatu yang lain. Hukum ini menunjukkan bahwa alam semesta selalu bergerak dan berkembang dari serangkaian peristiwa. Jika Kita ingin melihat hukum ini dari sudut pkitang filosofis, setiap sebab dan akibat memiliki tujuan duniawi terhadap apa yang kita alami hari ini.

6. Hukum Kompensasi/Pergantian

Hukum Kompensasi Hukum ini adalah bentuk dari Hukum Sebab dan Akibat yang diterapkan pada berkat dan kelimpahan yang disediakan bagi kita oleh Alam semesta, yang merupakan efek nyata dari perbuatan kita dan diberikan kepada kita pula dalam bentuk yang lebih kearah material.

7. Hukum Tarik Menarik

Hukum Ketertarikan atau Tarik menarik ini adalah hukum yang menunjukkan bagaimana kita menciptakan hal-hal, peristiwa, dan orang-orang yang datang ke dalam hidup kita. Pikiran, perasaan, kata-kata, dan tindakan kita menghasilkan energi seperti energi negatif menarik energi negatif dan energi positif menarik energi positif.

Hukum tarik menarik ini mungkin hukum yang paling sering kita dengarkan, dan cukup populer dan sering di gunakan oleh kita, karena dasar hukum apa yang kita tarik menghasilkan sesuai yang kita inginkan, sehingga banyak dari kita memanfaatkan pemahaman dasar ilmu tarik menarik ini.

Hukum tarik menarik ini bisa kita praktekan dengan beberapa ritual kecil untuk membantu memfokuskan energi kita.

8. Hukum Perubahan Energi Abadi

Hukum Transmutasi Energi Abadi. Ini menyatakan bahwa semua orang memiliki kekuatan untuk mengubah kondisi dalam kehidupan mereka. Getaran yang lebih tinggi [high vibration] mengkonsumsi dan dapat mengubah energi yang lebih rendah menjadi netral; dengan demikian, kita masing-masing dapat mengubah energi dalam hidup kita, dengan merubah pemikiran getaran kita sehari-hari.

Semua orang memiliki kekuatan untuk mengubah kondisi kehidupan mereka dengan penerapan vibrasi tinggi setiap hari nya dan menjaga agar tetap mood selalu baik setiap saat. Walaupun sulit dikarenakan pengalaman yang terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari, namun dengan berlatih dan lebih mendengarkan intuisi maka pasti tidak ada yang tak mungkin.

9. Hukum Relatif/Relativitas

Hukum Relativitas Hukum ini menyatakan bahwa setiap orang akan menerima serangkaian masalah (Tes Inisiasi) untuk tujuan memperkuat Cahaya di dalamnya. Kita harus menganggap masing-masing tes ini sebagai tantangan dan tetap terhubung dengan hati kita ketika melanjutkan untuk menyelesaikan masalah. Hukum ini juga mengajarkan kita untuk membandingkan masalah kita dengan masalah orang lain dan menempatkan segala sesuatu ke dalam perspektif yang tepat.

Setiap orang akan menerima sebagai serangkaian masalah (Tes Inisiasi / Pelajaran) dengan tujuan memperkuat cahaya dalam setiap tes / pelajaran ini untuk menjadi tantangan dan tetap terhubung dengan hati kita saat melanjutkan untuk menyelesaikan masalah. Hukum ini juga mengajarkan kita untuk membandingkan masalah kita dengan masalah orang lain ke dalam perspektif yang tepat. Tidak peduli seberapa buruk kita memkitkan situasi kita, selalu ada seseorang yang berada dalam posisi yang lebih buruk. Semuanya relatif.

Aspek spiritual dan metafisik dari hukum relativitas ini memberi tahu kita bahwa segala sesuatu di dunia fisik kita hanya dibuat nyata melalui hubungannya atau dibandingkan dengan sesuatu. Cahaya hanya ada karena kita membandingkannya dengan gelap. Yang baik hanya bisa ada karena kita membandingkannya dengan yang buruk. Panas hanya bisa ada karena kita membandingkannya dengan dingin.

Faktanya, segala sesuatu dalam hidup kita hanya sebatas saat kita membandingkannya dengan sesuatu. Tidak ada dalam hidup yang memiliki makna, kecuali makna yang kita berikan dalam kehidupan itu sendiri. Semuanya tergantung pada bagaimana kita melihat situasi dan pemikiran serta perspektif apa yang kita pilih untuk dipikirkan tentang situasi tersebut.

Ketika kita fokus pada pikiran dan energi yang baik, lebih banyak hal baik akan datang kepada kita. Demikian juga, jika ketika kita fokus pada seberapa buruk situasi kita, maka kita akan menarik lebih buruk. Kita selalu dapat membandingkan situasi hidup Kita dengan orang lain, dan itu akan terlihat lebih baik atau lebih buruk tergantung pada sudut pkitang Kita dan bagaimana Kita melihatnya. Jika Kita membandingkan situasi Kita dengan seseorang yang keadaannya lebih buruk, Kita akan terlihat lebih baik. Tidak peduli situasi yang dihadapi, ‘Selalu ada seseorang yang lebih buruk dan selalu ada seseorang yang lebih baik’.

Namun, dari sudut pandang spiritual, kita dapat menghilangkan hambatan pelabelan dan menerima segala sesuatu ‘sebagaimana adanya’. Pada dasarnya, Kita tidak lebih rendah atau lebih unggul dari siapa pun. Harga diri dan kerendahan hati sejati muncul dari realisasi. Di mata si ego, harga diri dan kerendahan hati sebuah hal yang bertentangan padahal kenyataannya sebenarnya mereka adalah satu dan sama. “

10. Hukum Polaritas/Kebalikan

Hukum Polaritas Hukum ini menyatakan bahwa segala sesuatu berada dalam kontinum dan memiliki kebalikan. kita dapat menekan dan mengubah pikiran yang tidak diinginkan dengan berkonsentrasi pada kutub yang berlawanan. Ini adalah hukum getaran mental. Semuanya dalam sebuah kontinum dan memiliki dan berlawanan. kita dapat menekan dan mengubah pikiran yang tidak diinginkan dengan berkonsentrasi pada kutub yang berlawanan. Ini adalah hukum getaran mental. kita dapat melihat bahwa kita tidak dapat memiliki kiri tanpa kanan, naik tanpa turun, gagal dan sukses, baik tanpa buruk dan seterusnya, itu adalah dunia dualitas. Namun, lawan-lawan ini tidak memiliki yang absolut, tidak ada satu titik di mana kita dapat mengatakan yang satu dimulai dan yang lainnya dimulai, itu adalah rentang skala.

Ada dua kutub atau berlawanan, perbedaan antara dua ekstrem dari satu hal disebut polaritas.

Ada derajat perbedaan antara ekstrem atau kutub tidak ada yang absolut. Undang-undang ini menyatakan bahwa, pada kenyataannya, pertentangan ini hanyalah manifestasi yang berbeda dari hal yang sama! Contoh: tidak ada satu titik di mana kita dapat mengatakan bahwa dingin berhenti dan panas dimulai, semuanya ada di kutub yang sama.

Napoleon Hill, penulis buku klasik Think and Grow Rich, menulis, “Setiap kesulitan, setiap kegagalan, dan setiap kepedihan membawa serta benih yang memiliki manfaat setara atau lebih besar.”

“Semuanya Dual; semuanya memiliki kutub; semuanya memiliki pasangan yang berlawanan; suka dan tidak sama adalah sama; sifatnya identik, tetapi berbeda dalam derajat; ekstrem bertemu; semua kebenaran hanyalah setengah kebenaran; semua paradoks dapat direkonsiliasi . “- Kybalion.

Pemahaman Prinsip akan memungkinkan seseorang untuk mengubah Polaritasnya sendiri, serta orang lain, jika dia akan mencurahkan waktu dan belajar yang diperlukan untuk menguasai seni.

Penguasaan Hukum Polaritas membutuhkan belajar bagaimana menjaga keseimbangan, fokus, dan terlepas dari gangguan dunia material.

11. Hukum Irama

Hukum ini menyatakan bahwa segala sesuatu bergetar dan bergerak ke ritme tertentu. Ritme ini membentuk musim, siklus, tahapan perkembangan, dan pola. Semuanya bergetar dan bergerak ke ritme tertentu. Ritme ini membentuk musim, siklus, tahapan perkembangan, dan pola. Setiap siklus mencerminkan keteraturan Alam Semesta Tuhan.

Hukum ini menyatakan bahwa energi di alam semesta seperti pendulum. Setiap kali sesuatu berayun ke kanan, maka harus mengayun ke kiri. Segala sesuatu yang ada terlibat dalam tarian … bergoyang, mengalir, berayun bolak-balik. Semuanya tumbuh atau mati.

Undang-undang ini bahkan dapat dilihat dalam siklus ekonomi, ada periode tinggi kemudian periode rendah. Musim kami, kita dapat melihat bahwa musim terus mengalir dari musim panas ke musim dingin. Semuanya melalui siklus, namun semuanya memiliki ritme atau pola. Apa yang tampaknya acak sebenarnya sangat teratur. Hukum ritme juga mengatur ekonomi, kesehatan, hubungan, dan kerohanian kita. Katakanlah kita berada pada potensi puncak dengan kesehatan dan kebugaran kita. Jika kita menyadari bahwa kita berada di puncak, maka kita dapat memperkirakan kesehatan dan kebugaran kita akan menurun. Namun, alih-alih melihat “penurunan kesehatan” ini sebagai sesuatu yang salah dengan kita, kita sekarang melihatnya sebagai tanda untuk mengistirahatkan tubuh kita. Kemudian, secara hukum, kita harus tumbuh ke tingkat potensi yang lebih baik dan lebih tinggi.

Para master tahu bagaimana naik di atas bagian negatif dari sebuah siklus dengan tidak pernah menjadi bersemangat atau membiarkan hal-hal negatif menembus kesadaran mereka, kunci keberhasilan dalam menguasai hukum ini adalah keseimbangan. Jangan pernah membiarkan emosi kita berayun terlalu jauh ke kiri atau ke kanan.

12. Hukum Gender

Hukum Gender yang terakhir dari 12 Hukum universal ini menyatakan bahwa segala sesuatu memiliki prinsip maskulin (yang) dan feminin (yin), dan bahwa ini adalah dasar untuk semua ciptaan Tuhan. Seorang spiritualis dengan menyeimbangkan energi maskulin dan feminin dalam dirinya sendiri untuk menjadi seorang Guru dan co-pencipta sejati dengan Tuhan. Undang-undang ini menetapkan segala sesuatu di alam adalah laki-laki dan perempuan. Keduanya dituntut agar seimbang dalam kehidupan ada.

search previous next tag category expand menu location phone mail time cart zoom edit close